Saturday, August 18, 2012

Resume Bagaimana Menyentuh Hati ~Abbas As-Siisiy~

Buku karangan Abbas As-Sisiy ini ditulis dengan gaya bahasa yang mudah difahami dan dibuat semenarik mungkin. Anda tidak akan bosan tatkala membacanya, bahkan Anda akan merasakan belaian kasih sayang yang menyentuh jiwa, sehingga Anda akan terus-menerus merindukannya.

Pada judul buku ini terdapat suatu kandungan maksud untuk membersihkan berbagai sikap keras dan tindakan kurang bijak dengan menunjukkan jalan-jalan menuju hati.

Kita harus membekali diri dengan ikatan kasih sayang yang mendalam untuk meneguhkan hati dan mengokohkan pijakan bersama Kitabullah dan syariat Allah yang jelas.

Untuk kefakiran kukenakan pakaian kebesaran
Untuk kesabaran kupilin tali yang panjang
Aku bersabar kerana tekad, bukan kerelaan
Dan kubangun dakwahku, generasi demi generasi

Allah swt. berfirman,
"Wahai orang-orang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertaqwalah kalian kepada Allah supaya kalian beruntung." (Ali Imran: 200)

Individu adalah komponen terkecil penyusun masyarakat, Dia memegang peranan penting dalam menentukan perjalanan dan bentuk masyarakat itu sendiri. Oleh kerana itu, yang menjadi tonggak dalam gerakan kita adalah individu, kemudian keluarga, dan akhirnya masyarakat. Maka perbaikilah dirimu terlebih dahulu, kemudian serulah orang lain ke jalan kebaikan. Kerana terwujudnya peribadi-peribadi yang benar-benar mukmin akan membuka banyak peluang untuk sukses. Inilah karakteristik Islam yang paling menonjol, iaitu pembentukan pribadi islami {takwin asy-syakhshiyab al-islamiyyah).

Walau jumlah orang yang memusuhi Islam sangat banyak, namun jika kita dapat mengajak satu orang dari mereka dalam setiap hari agar mahu bergabung dalam dakwah islamiah, maka perlahan tapi pasti kita telah mengentaskan mereka dari kehinaan jahiliah menuju kemuliaan di bawah naungan cahaya Islam. 

Bukankah ini adalah tujuan dakwah? Bukankah mencari pengikut dengan cara seperti ini adalah tindakan yang bijaksana dan akan membuahkan hasil yang jelas? Tugas kita adalah meluruskan pendapat umum yang salah terhadap Islam. Jika individu bisa menjadi baik, maka nusyarakat pun akan menjadi baik, dan dengan sendiri-nya Islam akan berdiri tegak. Dalam jamaah dakwah islamiah sendiri, kita mengadakan suatu program yang kita sebut dengan projek al-akh al-wahid, yaitu setiap anggota berjanji dan berusaha untuk mengajak satu orang anggota baru dalam satu tahun.

Download Fip Book Resume Bagaimana Menyentuh Hati Disini

Screenshot



Thursday, August 16, 2012

SURAT dari HATI seorang IBU “WAJIB dibaca buat para AKTIVIS KAMPUS"

--- NYALAKAN DULU MUSIKNYA SEBELUM MEMBACANYA GAN ---

MUSIC
 
Orang bilang anakku seorang aktivis. Kata mereka namanya tersohor di kampusnya sana.
Orang bilang anakku seorang aktivis. Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat. Orang bilang anakku seorang aktivis. Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? “Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.”

Anakku, sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis. Dengan segala kesibukkanmu, ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat. Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak, tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.
 

Anakku, kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini. masih teringat oleh ibumu ini kenangan kenangan manis ketika engkau masih ada didekapanku, dipelukanku.



Tapi kini dimanakah rumahmu nak? ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini. Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah, dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu. Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut. Mungkin tawamu telah habis hari ini, tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah, lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti, bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu. Atau jangankan untuk tersenyum, sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau enggan, katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline.
Padahal, andai kau tahu nak, ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini, memastikan engkau baik-baik saja, memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu. Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak, tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu, engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu. Engkau nampak amat peduli dengan semua itu, ibu bangga padamu. Namun, sebagian hati ibu mulai bertanya nak, kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak?
Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu?
Kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?



Anakku, ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu. Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu. Memang nak, menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat, tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan. Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak? bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?
Anakku, ibu mencoba membuka buku agendamu. Buku agenda sang aktivis. Jadwalmu begitu padat nak, ada rapat disana sini, ada jadwal mengkaji, ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting. Ibu membuka lembar demi lembarnya, disana ada sekumpulan agendamu, ada sekumpulan mimpi dan harapanmu. Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya, masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.
Ternyata memang tak ada nak, tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini. Tak ada cita-cita untuk ibumu ini. Padahal nak, andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu, putra kecilku..



Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka, mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional. Boleh ibu bertanya nak, dimana profesionalitasmu untuk ibu ? dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?

Ah, waktumu terlalu mahal nak. Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..


Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta, ibu, ayah, kaka dan adik. Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik. Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan. Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan. Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.



Maafkan aku ibu yang selama ini telah membuat hatimu yang lembut itu terluka,,
aku mohon maafkan aku IBU





Diizinkan utk share ke semua orang apapun medianya
Selagi itu positif dan membuat orang lain menjadi lebih baik
Kenapa tidak????

SEMOGA BERMANFAAT BUAT AGAN AGAN SEMUA


copy from : http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15561205

Tuesday, August 14, 2012

RESUME FIQIH PUASA (DR. YUSUF QARDHAWI)


Karena terlambat bangun, di suatu dini hari bulan Ramadhan, Anda tergesa-gesa mengambil santap sahur. Namun begitu hendak memasukkan suap pertama ke mulut, tiba-tiba mushala dekat rumah Anda mengumandangkan adzan subuh. Anda lalu dengan sangat terpaksa membatalkan makan sahur, dan membayangkan betapa puasa hari ini menjadi terasa lebih berat dari kemarin. Hanya saja, ketika adzan di tempat Anda sudah selesai, ada mushala lain yang baru memulai mengumandangkan adzan. Anda jadi berpikir, seandainya mushala yang jauh itu yang menjadi pedoman, niscaya bisa menyantap sahur secukupnya, dan puasa hari ini akan terasa lebih ringan. Bayangkan bahwa kasus ini terjadi –dan ini sering benar-benar terjadi dan itu jelas merugikan Anda, manakah yang keliru; mushala pertama, mushala kedua, jadwal yang tidak jelas, jarum jam yang berbeda-beda, ataukah jangan-jangan sikap Anda sendiri? 

Bagaimana mensikapi dan memahami kejadian seperti ini? Apakah Anda memang harus berhenti begitu mendengar adzan padahal belum sesuap pun makanan masuk ke perut, hingga seteguk air pun haram untuk Anda minum? Anda bisa melihat resume buku ini dalam bentuk flip book, selain berbicara tentang hakikat puasa dan berbagai persoalan hukum di seputarnya, membahas tentang beberapa tradisi pengamalan ibadah puasa di tengah masyarakat. Karena buku ini ditulis sebagai buku rujukan hukum, masalah ini pun –di samping masalah yang lain- dikritisi dengan panduan dalil yang ketat; apa kata Quran, apa kata hadits Nabi, dan bagaimana praktek Rasulullah beserta para sahabatnya menjalankan ibadah puasa. Semua dikupas secara tuntas.

Silakan download flipbook resume Fiqh Puasa disini (4shared)
Silakan download flipbook resume Fiqh Puasa disini (mediafire)
Silakan download flipbook resume Fiqh Puasa disini (versi html)

Ini Preview Flipbook Review Fiqh Puasa *menggunakan adobe flash

Content on this page requires a newer version of Adobe Flash Player.

Get Adobe Flash player



Screenshot Fiqh Puasa