“Mengapa kau disini?”, tanyaku padanya.
“Eeeeemmm.... aku sedang menunggu
teman.” Novi dengan wajah setengah kalut menjawab pertanyaanku. Namun, kutahu bahwa
ia sedang berbohong. Ia selalu menghindari tatapan bola mataku.
“Teman? Di tempat sesepi ini?” timpalku kembali dengan nada heran.
“Teman? Di tempat sesepi ini?” timpalku kembali dengan nada heran.
Seketika saat kulontarkan pertanyaan
itu, dan.....BRUUG.....
Wajahnya pucat, tubuhnya lemas,
handphone yang ia pegang sedari tadi terlepas tak jauh dari ia berdiri.
“Nov, noviiiii......” teriakku..
“Noviii.... Ada apa denganmu Nov?”
“Jawablah pertanyaanku..”
Sesaat sebelum aku menggendongnya,
aku merasa ada yang aneh. Entah mengapa seperti ada sepasang bola mata yang
terus mengikuti kejadian ini. Ahhh... mungkin itu hanya perasaanku saja..
Kugendong ia dan lagi-lagi aku
merasa ada sepasang bola mata yang mengikuti kami. Baru saja beberapa langkah
kugendongnya, kumelihat dan merasakan ada jari-jemari putih hinggap di pundakku.
Dia memanggilku dengan sangat lembut, Friska. Ya, ia tau namaku. Aku ingin
berbalik dan melihat siapa pemilik tangan putih bersih nan harum itu.
Perlahan ku balikkan badanku.
Sontak, tiba-tiba tubuhku lemas, keringat dingin bercucuran, dan BRUUG,,, Novi terlepas
dari pangkuanku. Aku tak kuasa melihat sosok yang memanggilku dengan lembut
itu.
----------------------------
novi itu kucing ya :D
ReplyDeleteHahaa., bukaan kucing..
ReplyDeleteNovi itu orangnya pendiem., misterius..
Cerita ini belum selesai., masih ada sambungannya.. :D