Apa yang ada di dalam pikiran kita jika mendengar tahun 2020..?
Mungkin sebagian dari kita memiliki resolusi 2020 yang ternyataaaa bisa jadi resolusi 2020 adalah hasil dari resolusi 2019 yang belum tercapai..
Hahahaaa., benarkah..?
Hahahaaa., benarkah..?
Hmmm yaaa ada benarnya juga...
Dua ribu dua puluh.. Kita sekarang memasuki revolusi industri 4.0 yang merupakan perpaduan sistem teknologi fisik, digital, dan biologis yang mengubah cara hidup manusia, yang menghasilkan artificial intelligent, internet of things (IoT), rekayasa genetika, kendaraan otonom, big data, cloud computing, neuroteknologi, dan 3D printing.
Dari teknologi tersebut, tentu mengubah sistem sosial, ekonomi, dan politik, bahkaaan dalam dunia pendidikan pun akan berubah..
Sebenarnya sudah ada sejak lama mislanya saja artificial intelligent (AI), di era sebelumnya kita sudah mengenal apa itu AI..
Mungkiin, dulu Indonesia belum siap menghadapi AI, bahkan ada yang menyebutkan bahwa AI terlalu kaku., dan mungkin kata AI hanya familiar di dalam lingkungan orang-orang yang bergelut dengan IT saja.. Tapi sekarang, Indonesia dituntut untuk serba teknologi.
Yang dulu masih sistem setengah digital, sekarang sudah serba digital..
Apakah kita harus takut kehilangan pekerjaan karena sudah ada teknologi industri 4.0 yang serba digital..?
Noooo., JANGAN TAKUT DIGANTI ROBOT.
Noooo., JANGAN TAKUT DIGANTI ROBOT.
Begini, mesin/sistem dikendalikan oleh manusia, sehingga bukan kita yang harusnya takut kehilangan pekerjaan.., justru perusahaan-perusahaan yang akan mencari kita..
Logikanya, sebuah PC tidak akan berjalan dengan semestinya jika tidak ada user.
Begitu juga dengan pekerjaan yang kini sudah banyak dilakukan oleh sistem..
Lantas, bagaimana bisa kita mengendalikan sistem atau minimalnya menjadi user dalam menghadapi industri 4.0 ini..?
Berikut ini beberapa skill yang harus kita miliki dalam menghadapi era serba digital., diantaranya :
1. Conceptual Thinking and Skill
2. Influence and Impact Skill
3. Team Work
4. Achivement and Action
AI bisa saja memiliki conceptual thinking yang tinggi, namun tetap saja, AI dibuat oleh manusia sehingga kita harus memiliki kemampuan lebih dalam memahami persoalan secara menyeluruh. Dan tidak menutup kemungkinan akan ada solusi-solusi dengan teknik A, B, C, bahkan bila perlu sampai Z untuk memecahkan masalah yang ada.
0 comments:
Post a Comment